Apa Yang Perlu Kita Perhatikan Ketika Migrasi Server Manual ?

Sekarang ini migrasi server sebenarnya sangat mudah. Sudah banyak teknologi yang mendukung untuk kebutuhan migrasi server. Sebut saja Carbonite,Cloudscape dan masih banyak lainnya. Belum lagi klo kita pakai Cloud server seperti Google Cloud atau AWS, mereka sudah punya tools sendiri untuk migrasi server dari dan keluar server mereka. Hal ini memungkinkan migrasi server hingga hitungan detik dan minimum gap serta resiko error.

Akan tetap ada kalanya kita menghadapi situasi dimana kita diharuskan migrasi manual. Memindahkan semua resource satu persatu tanpa tools. Disinilah kita dituntut untuk lebih teliti dan hati2 untuk menghindari Error dan meminimalisir Gab atau Downtime server. Kita harus paham apa yang perlu kita perhatian ketika migrasi server secara manual seperti ini.

Untuk standart migrasi website misalnya hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Enviroment Server Asal

Pertama-tama kita harus perhatikan adalah enviroment dari server asal. Sebelum mengeksekusi atau memindahkan keserver baru pastikan bahwa server baru ini sudah memiliki spesifikasi enviroment sesuai dengan server asal. Misalnya Webserver yang dipakai, Database yang digunakan, domain apa saja yang terpasang, extensi yang dipakai apasaja serta user-user apa saja yang ada diserver baru harus disesuaikan dengan user yang ada di server lama. Baiknya semua disamakan versinya dengan server lama agar terhindar dari error ketika dipindahkan

2. Ukuran Disk Server Asal dan Tujuan

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah ukuran disk server baru. Pastikan space disk harus lebih besar atau minimal sama dengan ukuran file yang akan di pindahkan. Klo server lama kamu ukuran file terpakainya 200Gb, pastikan server baru kamu harus lebih besar dari 200Gb.

3. Metode Pemindahan Data

Metode yang saya bahas disini adalah cara kita untuk memindahkan data dari server lama menuju server baru. Disarankan untuk memindahnya langsung antar server (HOST to HOST) jadi tidak perlu mendownload kelokal PC kita. Untuk teknologi yang dipakai untuk mengiriimkan data saya biasa menggunakan FTP, CURL atau bisa juga mirroring dengan LFTP. Kesemua teknologi ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Selain teknologinya kita juga perlu memperhatikan metode testing atau pengecekan nya. Biasanya kita buat subdomain baru untuk di arahkan ke server lama. Subdomain baru inilah yang nantinya akan menjadi domain testing kita untuk memastikan website atau aplikasi yang kita pindahkan ini sudah berjalan dengan baik atau belum.

4. Ceking list Website-website

Nah terkahir kamu perlu memastikan semua data sudah terpindah semua. Disini kamu perlu tabel cek list hasil mirgasinya. Biasanya menampilkan list perdomain dan hal-hal yang perlu di cek seperti file-file, domain, email dan lain sebagainya. Berikut adalah contoh sederhana untuk tabel ceklist migrasi server.

Table Ceklist Data Migrasi

Demikian langkah – langkah untuk migrasi server yang sering saya praktekan saat masih manual. Bila ada masukan dan saran silahkan jangan sungkan untuk komentar.

Share This: